Rintangan akan membuat lebih fokus dan ingat pada tujuan
Hari ini diawali dengan baik, bangun pagi, shalat mengaji, dan kegiatan mulai sesuai dengan rencana kembali. Kau tau kawan, lebih banyak waktu untuk suatu tugas/kepentingan belumlah akan menjadi lebih baik. Secara logika memang sesuatu yang dikerjakan secara fokus, dengan waktu yang lebih banyak akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Tapi ingat, manusia bukanlah mesin, selalu ada pengecualian. Ternyata, waktu yang sempit akan menimbulkan efektifitas, keadaan yang rumit akan menimbulkan kepedulian, tanggung jawab yang banyak akan menimbulkan kekuatan. Hal-hal yang tidak disuka akan menjadi pengingat, membuat kita waspada pada hal yang ingin dicapai, membuat kita tidak terlena, tidak kosong. Seperti bagaimana harimau itu membuat seorang phi dapat bertahan di lautan. Apakah sang harimau membantunya bertahan ? Secara logika tidak, harimau itu mengambil tempat, harimau itu butuh makan, dan harimau itu tidaklah bersahabat. Namun karena itulah, muncul kewaspadaan, muncul selingan dalam mencapai tujuan, sehingga pada akhirnya akan dapat bertahan.
Mimpi. Ia akan selalu berubah. Kadang menyadari seharusnya sebelumnya tidak berubah. Ya itulah mimpi. Tapi kau tau, yang terpenting adalah bagaimana memandannya. Aku menyarankan untuk kau memandang hidupmu dari luar dirimu itu sendiri. Mari sejenak diam, lihatlah dirimu dari luar, seakan kau adalah orang lain yang akan menilai dirimu. Kemudian lakukanlah sebagaimana kau melihat orang yang kau sukai, bagaimana kebijaksanaan orang yang kau kagumi. Karena setiap orang tentu bisa menilai orang lain, maka keluarlah dari dirimu dan nilailah dirimu sendiri. Hal yang terpenting adalah, kau dapat memenuhi nilai yang muncul dari dirimu sendiri. Maka dengan berjalannya waktu, semakin dewasa, semakin banyak ilmu, standar penilaianmu akan naik dan tentunya kau juga akan semakin lebih baik. Tetapkanlah mimpi mu. Bayangkanlah seperti apa dirimu yang kau inginkan, kau bisa membayangkan beberapa orang, kau ingin jadi gabungan dari orang orang itu, mungkin kau ingin sepuitis chairil anwar, secerdas habibie, se alim buya hamka, maka gabungkan sajalah, maka kau akan lebih jeli terhadap kesempatan-kesempatan yang akan membawamu ketujuanmu itu.
Hubungan. Ternyata setiap orang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda, lebih tepatnya bukan kemampuan tapi waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi. Hukum yang berlaku adalah hukum terbalik, semakin kau tidak suka/betah berinteraksi dengang orang, maka kau mesti memperbanyak interaksi itu sendiri. Kau tau apa yang membuatmu tak betah berinteraksi, karena memang belum terbentuk jembatan hubungan itu. Makalah bangunlah ia, semakin lama kau akan semakin cepat dalam membangun nya. Sabar, hadapi awal ini, semakin kau bertahan semakin mudah rintangan yang akan kau hadapi, kawan. Kemudian rencanakanlah hubungan itu, jikalah para programmer berniat, maka dalam hubungan akan ada variabel variabel yang sebenarnya bisa dilihat, bisa dihitung, kira-kira mirip game gta lah. Maka kenalilah lingkunganmu. Apakah kau orang yang tidak percaya pada seorang psikolog ? Maka jadilah psikolog bagi dirimu sendiri. Bayangkan dirimu sedang berada pada sebuah laboratorium sosial, dimana dilakukan percobaan percobaan sosial. Maka anggaplah beberapa waktu kedepan kau berada dalam sebuah laboratorium sosial itu. Lakukanlah beberapa percobaan percobaan sosial dalam kehidupanmu, kemudian catat, kemudian, dengan gaya seorang psikolog, berilah saran terhadap dirimu sendiri. Misalnya, kau orang yang tidak mudah cair dengan orang, kemudian ada yang melontarkan jokes basi kepadamu, apa reaksi yg akan dilakukan ? Coba bayangkan apa saja yang bisa dilakukan, mungkin pura-pura tertawa, tertawa menjatuhkan, senyum kecut, diam dan ngertroll, atau mengabaikan. Catatlah kronologi itu dan apa reaksi orang itu. Hal ini tidak akan membuatmu hancur kan, maka coba sajalah, anggap saja hiburan.
Ibadah. Disini kembali berlaku hukum terbalik, semakin turun imanmu maka makin perbanyaklah ibadahmu, tidak peduli itu kau merasakan kosong diibadahmu, jangan kau malah mengurangi ibadahmu ketika kau tidak merasakan nikmatnya. Teruslah lakukan, diperjalanannya kau akan kembali merasakan nikmatnya kawan. Itusaja.
Kamu. Kemanakah arah kita ? Sisi sisi kehidupan yang berbeda, mungkin saja yang kamu lakukan tidak bermaksud apa-apa, akan diartikan sesuatu yang besar disini, mungkin juga sebaliknya. Maka aku tidak akan menyimpulkan apa-apa, sampai kata itu berkata.
Hari ini diawali dengan baik, bangun pagi, shalat mengaji, dan kegiatan mulai sesuai dengan rencana kembali. Kau tau kawan, lebih banyak waktu untuk suatu tugas/kepentingan belumlah akan menjadi lebih baik. Secara logika memang sesuatu yang dikerjakan secara fokus, dengan waktu yang lebih banyak akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Tapi ingat, manusia bukanlah mesin, selalu ada pengecualian. Ternyata, waktu yang sempit akan menimbulkan efektifitas, keadaan yang rumit akan menimbulkan kepedulian, tanggung jawab yang banyak akan menimbulkan kekuatan. Hal-hal yang tidak disuka akan menjadi pengingat, membuat kita waspada pada hal yang ingin dicapai, membuat kita tidak terlena, tidak kosong. Seperti bagaimana harimau itu membuat seorang phi dapat bertahan di lautan. Apakah sang harimau membantunya bertahan ? Secara logika tidak, harimau itu mengambil tempat, harimau itu butuh makan, dan harimau itu tidaklah bersahabat. Namun karena itulah, muncul kewaspadaan, muncul selingan dalam mencapai tujuan, sehingga pada akhirnya akan dapat bertahan.
Mimpi. Ia akan selalu berubah. Kadang menyadari seharusnya sebelumnya tidak berubah. Ya itulah mimpi. Tapi kau tau, yang terpenting adalah bagaimana memandannya. Aku menyarankan untuk kau memandang hidupmu dari luar dirimu itu sendiri. Mari sejenak diam, lihatlah dirimu dari luar, seakan kau adalah orang lain yang akan menilai dirimu. Kemudian lakukanlah sebagaimana kau melihat orang yang kau sukai, bagaimana kebijaksanaan orang yang kau kagumi. Karena setiap orang tentu bisa menilai orang lain, maka keluarlah dari dirimu dan nilailah dirimu sendiri. Hal yang terpenting adalah, kau dapat memenuhi nilai yang muncul dari dirimu sendiri. Maka dengan berjalannya waktu, semakin dewasa, semakin banyak ilmu, standar penilaianmu akan naik dan tentunya kau juga akan semakin lebih baik. Tetapkanlah mimpi mu. Bayangkanlah seperti apa dirimu yang kau inginkan, kau bisa membayangkan beberapa orang, kau ingin jadi gabungan dari orang orang itu, mungkin kau ingin sepuitis chairil anwar, secerdas habibie, se alim buya hamka, maka gabungkan sajalah, maka kau akan lebih jeli terhadap kesempatan-kesempatan yang akan membawamu ketujuanmu itu.
Hubungan. Ternyata setiap orang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda, lebih tepatnya bukan kemampuan tapi waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi. Hukum yang berlaku adalah hukum terbalik, semakin kau tidak suka/betah berinteraksi dengang orang, maka kau mesti memperbanyak interaksi itu sendiri. Kau tau apa yang membuatmu tak betah berinteraksi, karena memang belum terbentuk jembatan hubungan itu. Makalah bangunlah ia, semakin lama kau akan semakin cepat dalam membangun nya. Sabar, hadapi awal ini, semakin kau bertahan semakin mudah rintangan yang akan kau hadapi, kawan. Kemudian rencanakanlah hubungan itu, jikalah para programmer berniat, maka dalam hubungan akan ada variabel variabel yang sebenarnya bisa dilihat, bisa dihitung, kira-kira mirip game gta lah. Maka kenalilah lingkunganmu. Apakah kau orang yang tidak percaya pada seorang psikolog ? Maka jadilah psikolog bagi dirimu sendiri. Bayangkan dirimu sedang berada pada sebuah laboratorium sosial, dimana dilakukan percobaan percobaan sosial. Maka anggaplah beberapa waktu kedepan kau berada dalam sebuah laboratorium sosial itu. Lakukanlah beberapa percobaan percobaan sosial dalam kehidupanmu, kemudian catat, kemudian, dengan gaya seorang psikolog, berilah saran terhadap dirimu sendiri. Misalnya, kau orang yang tidak mudah cair dengan orang, kemudian ada yang melontarkan jokes basi kepadamu, apa reaksi yg akan dilakukan ? Coba bayangkan apa saja yang bisa dilakukan, mungkin pura-pura tertawa, tertawa menjatuhkan, senyum kecut, diam dan ngertroll, atau mengabaikan. Catatlah kronologi itu dan apa reaksi orang itu. Hal ini tidak akan membuatmu hancur kan, maka coba sajalah, anggap saja hiburan.
Ibadah. Disini kembali berlaku hukum terbalik, semakin turun imanmu maka makin perbanyaklah ibadahmu, tidak peduli itu kau merasakan kosong diibadahmu, jangan kau malah mengurangi ibadahmu ketika kau tidak merasakan nikmatnya. Teruslah lakukan, diperjalanannya kau akan kembali merasakan nikmatnya kawan. Itusaja.
Kamu. Kemanakah arah kita ? Sisi sisi kehidupan yang berbeda, mungkin saja yang kamu lakukan tidak bermaksud apa-apa, akan diartikan sesuatu yang besar disini, mungkin juga sebaliknya. Maka aku tidak akan menyimpulkan apa-apa, sampai kata itu berkata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar