Selasa, 26 Maret 2013

Merasa ada

Apa itu ? Entahlah, aku mendapatkan kata ini dari seorang alumni, entah sengaja atau tidak, tertangkap ucapan kalo dia baru merasakan eksistensi dirinya ketika umur 50 tahun, ketika dia dipindah dinaskan, kemudian beberapa tahun kemudian ia terpilih menjadi wawalkot jakarta ......-lupa-. Kasian sebenernnya melihat bapak ini, puluhan tahun ternyata ia tidak merasakan eksistensi dirinya, tapi yaa ini ceritanya berakhir dengan lumayan manis lah.
Nah disini apa yang terjadi, eksistensi. Berawal dari hari minggu, dateng, ternyata ada rombongan yang baru dateng, sebagian ga kenal, seharusnya kenal lah, udah setahun kan disini, tapi ya itulah kenyataan nya, mau kenalan, kemana aja setahun ini, yasudah, hindari saja, aaaaah, berat. Ok lebih baik fokus ke kerja nya, diskusi-diskusi, masukan-masukan, gimana-gimana, tiba-tiba dateng dia yang lebih muda, manggil nama orang lain, menoleh, nanya sesuatu, apaa?, eh ini bukan ..., eh maaf maaf, dan orang tertawa, dan disini tertawa miris, mau marah ? tau diri udah lama menghilang. Ok tertawa saja lah, lanjut kerja. Senin, entah sengaja, dia, yang lebih tua, eh ini anggota ? didepan banyak orang, didepan bawahan, haha, disini kembali tertawa, apalagi yang bisa selain tertawa, ditengah ditertawakan orang lain. Kemudian berangkat, ngurus, setiba disana, mari kita diam, bener-bener diam, tidak ada kata, tidak ada memberi komentar, tidak ada ditanya, ok. Malam ini nyenyak buat tidur.
Akankah ini akan terjadi nanti, apakah akan seperti ini lagi, disana akan lebih liar, akan lebih keras, atau jangan, haha ingat kamu. Ayo berpikir jernih. Apakah pelajaran itu akan lebih berpotensi untuk digantikan orang lain, semua orang dapat mempelajarinya, bahkan ada yang sudah punya insting disana, apakah disini akan menyesal ketika tidak mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang hanya diterima dari dulu nya. Ayo berpikir. Ah ya, hari ini ga kuliah, ga tau karena cape badan, atau karena pikiran-pikiran ini.
Mari bandingkan. Pertama lulus disini. Kerja di survey, aman ga liat angka2, lanjut kuliah bakal susah, eh entahlah lah, tapi kalau beasiswa iya pastinya. Tapi disini, ilmu ilmu lain, ide-ide, bacaan-bacaan, semua tidak masuk ke sini, itu semua hanya yaa ditampung saja. Kedua, kesana, pertama akan melewati masa masa, entahlah apa akan ingin dihindari lagi, kemudian, lapangan karya akan digelar lagi, katanya disana bakal lebih kondusif, akan banyak yang mendorong untuk berkarya, aaah iya aku ingin berprestasi. Tapi ,,, ah pesimis pesimis pergilah kau menjauh, jauh.
Ok apa yang akan dilakukan ? Jalani saja, tunggu , ga sampe sebulan lagi, ok, belajar belajar, ini pengalaman, belajar buat memecah itu semua, semoga bisa dipecahkan nanti, amin.

hai kamu, ketika kalimat-kalimat itu, membuatku merasa pantas, haha yaa untuk bersama, tapi ketika ku lihat gambar-gambar itu, kegiatan-kegiatan itu, aku merasa disini apa, punya apa, semoga kau menemukan nya ya. Setidaknya sekarang, menimbulkan sudut pandang, senyum, percaya diri, dan membuat semua ini. Sampai saat, sama-sama berkembang atau sama-sama melupakan. Haha, ini bukan galau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar