Senin, 20 Mei 2013

Aku ingin hanya tersenyum

Suatu malam, dihari sabtu
Sebenarnya aku ingin hanya tersenyum
Kemudian melepaskan semua rasa, apapun
Penasaran, penyesuaian
Memasukkan bayangan-bayangan selama ini
Kemudian tersenyum
Dalam diam terbayangkan
Kau berjalan didepan menebas semak-semak
Kemudian kau berkata, Hei ayo lewat sini, kau membukakan jalan itu, jalan ke kebahagiaan
Kemudian aku akan merasa malu, hei itu kan bagianku, sini biar aku tebas semua semak ini, aku akan membawamu ke kebahagian
Kemudian kita terus berjalan, tertawa, tatapan, senyuman
Kemudian ketika aku menemukan dinding penghalang, kau memberikan semua kepercayaanmu kepadaku, kau mempercayaiku
Tanpa aku sadari, kau mencari-cari jalan lain untuk dilewati
Kau menemukan jalan,  yang penuh duri
Kau tebas semua duri itu, hingga tangan mu terluka, tapi kau sisakan sedikit di depan
Kemudian kau temui aku, kau berkata, hei disini mungkin ada jalan, tidak salahnya kita coba
Kemudian aku menebas duri yg kau sisakan tadi
Kemudian aku tersenyum padamu
Kau juga tersenyum
Kamu memang bisa diandalkan, kau katakan itu, sambil menyembunyikan tanganmu yang luka
Aku akan mendekap bahumu, berjalan

Aku kembali dari lamunan dua detik itu, dan tersenyum
Kemudian kau bertanya sesuatu, mencairkan suasana hening, aku membiarkan otak dan mulutku menjawabnya, aku ingin hanya tersenyum

Ayo mari kita nanti berjalan menuju bahagia

Dan aku tersenyum, hingga saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar