Semakin dia sadar bahwa selama ini dia begitu tidak mengenal lingkungan sekitarnya. Dia sibuk dengan penilaian-penialiannya terhadap orang, yang sebagian dia tidak suka. Namun dia tidak berkesempatan lagi untuk mengenal mereka, merasa tidak ada hal menarik yang dapat diambil dari mereka. Hal ini mungkin karena dia selama ini memang belum pernah secara terpaksa butuh akan seseorang, namun kali ini dia butuh. Sehingga terbukalah dunianya, sadar bahwa sangat sedikit orang yang dikenalnya. Selama ini boleh jadi dia lebih sering merasa bahwa dia tidak dikenal oleh orang, dan itu memang bukan masalah baginya, tapi sekarang dia sadar bahwa dia lebih tidak mengenal orang lain, sekarang saat dia sadar itu, beberapa orang yang menyapanya dia bahkan tidak tau namanya. Sehingga ia memutuskan untuk mengubah itu semua, ia harus mengenal lebih banyak orang.
Hal yang baru ia sadari bahwa dia memiliki kepribadian yang unik, bahwa dia akan tidak merasa butuh untuk memimpin jika ia merasa pemimpinnya sekarang sudah cukup, namun dia memiliki kemampuan memimpin alamiah yang sangat bagus. Sikapnya selama ini membuat dia tidak pernah menggunakan kemampuan alamiahnya itu. Dia mempunyai kepribadian yang kuat, pendirian, dan bisa berjalan dengan atau tanpa dukungan. Suatu peristiwa yang memaksanya untuk harus memimpin sekelompok orang membuatnya juga sadar akan kemampuannya itu. Dia sadar, dan sekarang dia mulai untuk menyusun bagaimana dia mengembangkan dirinya, potensinya sangat besar.
Dia, tanpa mengenal dirinya selama ini, atau mungkin salah mengenal dirinya, membuat dia salah dalam mengembangkannya. Dikatakan bahwa jika dia terus memperkuat pendiriannya, dia akan menjadi suatu kekuatan besar. Saat ini dia hanya butuh keras kepada dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar