Dia kembali bercerita
Hari ini lebih baik, memulai dengan merasakan kehidupan dari arah yang berasal dari diri sendiri, melihat diri sendiri dari luar. Dia merasakan energi yang besar dengan melakukan itu. Dia tersenyum, dan ingin melihat dunia pagi itu. Ah betapa indah matahari pagi itu, ia menggerakkan sedikit badannya. Mencobakan gerakan bela diri, ah siapa tau suatu saat berguna.
Ah, ya, kau berhasil membuat awal hari yang bagus, memulai dengan semangat dan antusias. Namun dia masih lalai, entahlah, mungkin dia sengaja untuk lalai, karena dia akan berhadapan dengan orang yang juga lalai, ah memang terbukti ternyata dia dikhianati, dia lebih dilalaikan lagi oleh orang itu. Lihat, dia berniat untuk lebih lalai lagi, biar dia bisa balas orang itu. Hah, kau ini, rugi lah kau ini kalau kau balas begitu, kau pun tak punya kuasa terhadap dia, kau ingat saja kalau kau nanti punya sedikit kuasa kau jangan seperti dia. Hargai waktu semua orang.
Dia masih begitu. Masih banyak cuek kepada orang lain. Ah memang dia tidak begitu tertarik dengan dunia orang lain. Dia sibuk dengan ,masalah2 dan ambisi2 pribadinya. Sepertinya lebih banyak masalah. Dia berlarut larut dalam mencari solusi dari masalahnya, berputar putar pikirannya, tapi seperti biasa, dia suka berpikir tapi tak suka menuangkan hasil pemikirannya, jadilah dia terus berpikir dan berpikir. Sepertinya dia menikmatinya. Tapi kau jadi lupa oirang lain. Jadi cobalah kau jadi tertarik dengan dunia orang lain. Itu saranku.
Dia sepertinya merasa lebih hebat dari orang lain. Ingin terlihat santai, tapi nilai tinggi. Tapi dia tidak sadar kalau dia itu sudah terlihat sangat rajin, ambi. Ah kau lebih baik menyantaikan diri dihadapan orang, nanti ketika kau sendiri baru kau kejar itu ambisi2, jangan kebalik kau. Malu lah.
Harinya sibuk sepertinya hari ini. Aku melihatnya tertidur dalam waktu yang sangat tidak lama, di depan umum. Ah kau ini kaya udah banyak yang kau kerjakan. Hei kau cuma pindah-pindah ruangan dan duduk. Ah kau mesti ambil sebanyakbanyak pelajaran dalam itu. Dan yang terpenting adalah nikmati, ah kau perlu tau kalau itu nikmat.
Dia sepertinya mulai menikmati harinya di akhir senja itu, dia memiliki cukup semangat dalam meneruskan harinya. Dia tidak ingin segera pulang, setidaknya. Aku bilang padanya, kau lihat-lihat kan lah muka kau pada orang tu, biar kau dikenal juga.
Ah ya, dia mencuri-curi liat dia. Ah kau ga tau kalau orang itu sadar. Seperti dia tidak sadar kau pikir.
Sudah ya, maaf aku ceritakan pada orang-orang ini, semoga mereka ga tau siapa kau.
Teman.
Hari ini lebih baik, memulai dengan merasakan kehidupan dari arah yang berasal dari diri sendiri, melihat diri sendiri dari luar. Dia merasakan energi yang besar dengan melakukan itu. Dia tersenyum, dan ingin melihat dunia pagi itu. Ah betapa indah matahari pagi itu, ia menggerakkan sedikit badannya. Mencobakan gerakan bela diri, ah siapa tau suatu saat berguna.
Ah, ya, kau berhasil membuat awal hari yang bagus, memulai dengan semangat dan antusias. Namun dia masih lalai, entahlah, mungkin dia sengaja untuk lalai, karena dia akan berhadapan dengan orang yang juga lalai, ah memang terbukti ternyata dia dikhianati, dia lebih dilalaikan lagi oleh orang itu. Lihat, dia berniat untuk lebih lalai lagi, biar dia bisa balas orang itu. Hah, kau ini, rugi lah kau ini kalau kau balas begitu, kau pun tak punya kuasa terhadap dia, kau ingat saja kalau kau nanti punya sedikit kuasa kau jangan seperti dia. Hargai waktu semua orang.
Dia masih begitu. Masih banyak cuek kepada orang lain. Ah memang dia tidak begitu tertarik dengan dunia orang lain. Dia sibuk dengan ,masalah2 dan ambisi2 pribadinya. Sepertinya lebih banyak masalah. Dia berlarut larut dalam mencari solusi dari masalahnya, berputar putar pikirannya, tapi seperti biasa, dia suka berpikir tapi tak suka menuangkan hasil pemikirannya, jadilah dia terus berpikir dan berpikir. Sepertinya dia menikmatinya. Tapi kau jadi lupa oirang lain. Jadi cobalah kau jadi tertarik dengan dunia orang lain. Itu saranku.
Dia sepertinya merasa lebih hebat dari orang lain. Ingin terlihat santai, tapi nilai tinggi. Tapi dia tidak sadar kalau dia itu sudah terlihat sangat rajin, ambi. Ah kau lebih baik menyantaikan diri dihadapan orang, nanti ketika kau sendiri baru kau kejar itu ambisi2, jangan kebalik kau. Malu lah.
Harinya sibuk sepertinya hari ini. Aku melihatnya tertidur dalam waktu yang sangat tidak lama, di depan umum. Ah kau ini kaya udah banyak yang kau kerjakan. Hei kau cuma pindah-pindah ruangan dan duduk. Ah kau mesti ambil sebanyakbanyak pelajaran dalam itu. Dan yang terpenting adalah nikmati, ah kau perlu tau kalau itu nikmat.
Dia sepertinya mulai menikmati harinya di akhir senja itu, dia memiliki cukup semangat dalam meneruskan harinya. Dia tidak ingin segera pulang, setidaknya. Aku bilang padanya, kau lihat-lihat kan lah muka kau pada orang tu, biar kau dikenal juga.
Ah ya, dia mencuri-curi liat dia. Ah kau ga tau kalau orang itu sadar. Seperti dia tidak sadar kau pikir.
Sudah ya, maaf aku ceritakan pada orang-orang ini, semoga mereka ga tau siapa kau.
Teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar