Sebentar saya kembali berpikir, apa benar tiap-tiap orang telah diatur jalannya, sehingga ia dengan cukup menjalani hidupnya ia akan mendapatkan apa yang telah direncanakan terhadapnya. Ada orang-orang yang dengan kemengaliran hidupnya dapat mencapai sesuatu yang dapat dibilang kesuksesan, mungkin yang memang mereka melewati masa sulit, tapi masa sulit itu hanyalah bagian dari kemengalirannya. Nah, teringat pada perbandingan negara terhadap pribadi, bahwa negara itu ibarat pribadi yang harus disiplin untuk mencapai kemajuannya, vice versa. Maka tiap pribadi itu memiliki resourse nya masing-masing, tiap-tiap orang memiliki absolute advantage dan competitive advantage nya terhadap orang lain. Setiap orang mungkin bakal memiliki resourse yang sama, namun setiap orang memiliki cost yang berbeda dalam mengelola resourse nya, sehingga jadilah setiap orang (harusnya) punya keunggulan masing-masing.
Nah, ibarat indonesi -mungkin- , kita bisa produksi apa saja, namun ternyata itu malah menjadikan kita tidak pernah tahu apa keunggulan kita dibandingkan yang lain, semua nya serba dikelola sekedarnya. Bandingkan dengan jepang misalnya, malahan dengan keterbatasan resource nya, membuat mereka tau dimana mereka tau dimana harus bertarung, memilih medan yang tepat dan sungguh-sungguh disana.
Sebagai pribadi, ada orang yang semenjak dini sudah terarah ke suatu bidang, bisa kah dibilang bahwa itu adalah bukti mereka memiliki kekurangan di bidang lain ? sehingga bidang yang digeluti itu menjadi fokus dikembangkan.
Nah, apa yang harus kita lakukan jika kita belum juga merasakan keunggulan dari orang lain ? Sepertinya kita perlu menentukan dimana kita akan unggul, dan merelakan trade-off yang harus dikorbankan. Yah, mempunyai banyak pilihan kadang menguntungkan kadang menyesatkan. Sekian
Istiqomah.
Nah, ibarat indonesi -mungkin- , kita bisa produksi apa saja, namun ternyata itu malah menjadikan kita tidak pernah tahu apa keunggulan kita dibandingkan yang lain, semua nya serba dikelola sekedarnya. Bandingkan dengan jepang misalnya, malahan dengan keterbatasan resource nya, membuat mereka tau dimana mereka tau dimana harus bertarung, memilih medan yang tepat dan sungguh-sungguh disana.
Sebagai pribadi, ada orang yang semenjak dini sudah terarah ke suatu bidang, bisa kah dibilang bahwa itu adalah bukti mereka memiliki kekurangan di bidang lain ? sehingga bidang yang digeluti itu menjadi fokus dikembangkan.
Nah, apa yang harus kita lakukan jika kita belum juga merasakan keunggulan dari orang lain ? Sepertinya kita perlu menentukan dimana kita akan unggul, dan merelakan trade-off yang harus dikorbankan. Yah, mempunyai banyak pilihan kadang menguntungkan kadang menyesatkan. Sekian
Istiqomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar