Apa yang anda bayangkan ketika lulus kuliah dengan nilai tinggi ? Ditambah lagi dengan pengalaman organisasi yang buanyak ? Tentu anda akan menjadi incaran perusahaan perusahaan idaman para lulusan, dan tentunya anda akan mendapatkan gaji yang besar, hidup dengan fasilitas mewah . Namun berbeda dengan lima puluh satu orang ini. Mereka adalah para pengajar muda dari program Indonesia mengajar, program yang dicetus oleh Anies Baswedan ini mengirimkan para guru muda ke sekolah-sekolah di pelosok negri ini. Di sana mereka akan meninggalkan kehidupan biasa mereka, mereka dipaksa untuk bertahan didaerah yang tanpa listrik, tanpa sinyal ponsel bahkan di beberapa daerah tanpa air bersih yang cukup. Salah satu guru muda, erwin menceritakan dalam buku Indonesia Mengajar bahwa di daerah tempat ia mengajar muridnya harus membawa bambu runcing ketika berangkat ke sekolah, karena seringkali mereka berhadapan dengan babi hutan. Program ini dicetus oleh Anies pada bulan mei 2010, kemudian ide beliau direspon positif oleh beberapa pihak yang melihat program ini akan berdampak besar pada Indonesia masa depan, dukungan berupa bantuan biaya perjalanan, bantuan alat transportasi, bantuan pelatihan sebelum keberangkatan, pun didapatkan dari berbagai pihak, jadilah guru muda angkatan pertama dikirimkan ke berbagai pelosok negri pada bulan November 2010. Disana mereka menemukan banyak hal menarik, Andika, salah seorang guru muda angkatan pertama, menceritakan bagaimana ia kagum melihat kepintaran seorang muridnya dalam berhitung, muridnya yang baru kelas 2 dapat menjawab soal-soal untuk kakaknya yang kelas 5 SD. Ada juga Ajib yang setiap pagi dijemput oleh muridnya untuk datang kesekolah. Begitulah potensi dan semangat para murid-murid dari pelosok negri ini yang hidup dalam keterisolasian. Banyak lagi cerita-cerita para gurumuda, sebutan untuk mereka yang dikirim untuk mengajar, dalam roadshow indonesia mengajar di Sabuga Bandung , 29 November lalu. Program yang terinspirasi oleh program pengerahan tenaga mahasiswa(PTM) yang dilaksanakan pada tahun 1950an ini bertujuan untuk mengirimkan para guru muda menjadi jendela informasi bagi anak-anak di pelosok negri ini. Mereka juga diharapakan menjadi sumber inspirasi di masyarakat tempat mereka mengabdi.
Program ini didukung penuh oleh Indika Grup, yang merupakan gabungan dari perusahaan minyak dan energi, dan dibantu oleh sponsor lainnya. Semua biaya keberangkatan dan akomodasi para pengajar akan dibiayai oleh para sponsor. Mereka akan ditempatkan selama satu tahun. Disana mereka tinggal dengan orang tua angkat. Sebelum keberangkatan mereka akan mendapatkan pembekalan selam dua bulan sebelum keberangkatan. Untuk persyaratan menjadi guru muda ini adalah sarjana yang berumur 25 tahun, mempunyai fisik kuat, dan siap ditempatkan di berbagai pelosok di Indonesia.
Sebuah kutipan dari Anies Baswedan “Ini bukanlah pengorbanan , ini adalah sebuah penghormatan” Siapkah anda mendapat kehormatan untuk mengabdi pada bangsa ini?
M Khairul Hamid
Pers Mahasiswa ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar