Hai :)
Banyak ternyata yang berniat untuk pindah kuliah, banyak alasan, dan banyak juga alasan untuk mengurungkan niatnya. Saya juga tidak berani untuk mengatakan bahwa pindah kuliah adalah pilihan yang terbaik. Terakhir saya membaca sebuah tulisan, ini http://www.putra-putri-indonesia.com/memilih-jurusan.html , ga tau apa bener apa ga, itu contoh ekstrimnya, beliau merasakannya setelah melewati jalan yang panjang.
Pindah kuliah, saya bersyukur, saya mendapatkan momen yang pas, mulai dari test yang terbilang mulus, saya lulus di pilihan pertama, sehingga ga menimbulkan kegalauan kalo saja saya lulus di pilihan dua atau lainnya. Kemudian yang paling penting adalah, ketika memutuskan untuk pindah ini, saya mulai paham dan merasa benar bahwa memang belajar itu aladah sepanjang hidup, sehingga saya tidak begitu merasa tertekan kalo saya akan kuliah lebih lama dari teman-teman lainnya.
Dan pemahaman itu kembali dikuatkan ketika saya sampai di UI, ada namanya kuliah MPKT, yaa intinya kulliah ini adalah bagaimana cara belajar, sehingga mahasiswa siap untuk belajar seumur hidup, saya juga mendapatkan banyak esensi lainnya tentang belajar. Daan entah kenapa banyak senior saya di UI (yang dulunya bukan senior) malah menganggap matakuliah ini gajelas. Mungkin, mungkin, karena yang telah saya lewati saya bisa lebih memaknainya.
Kemudian, saya merasa dengan dosen yang sama, kurikulum yang sama, saya mendapatkan hal lebih dari teman-teman. Awalnya saya merasa bahwa kurikulum disini yang bagus, sehingga setiap kuliah yang saya lewati terasa saling nyambung, menambah pengetahuan, dan saya merasa itu semua akan bermanfaat. Namun ketika bercerita dengan seorang teman, ternyata dia malah merasa bingung, dan merasakan hal sebaliknya dengan yang saya rasakan, dia banyak bingung dengan kuliah yang dijalani, merasa ga akan kepake di profesi nanti. Dari situ saya menyimpulkan bahwa memang ketika kita kuliah dengan jurusan yang sesuai dengan diri kita sendiri, kuliah nya akan lebih terasa nyambung. Karena dulu saya juga merasakan hal yang sama di ITB, di beberapa matakuliah saya juga merasa malas-malasan, karena saya merasa matakuliah itu kepake di profesi.
Untuk teman-teman, yang merasakan keinginan untuk pindah kuliah, saya menyarankan untuk mengambil waktu barang seminggu untuk benar-benar memikirkannya, baca buku-buku tentang personality, selami minat dan bakatmu, ngobrol dengan orang-orang yang bisa netral, kemudian putuskan pindah atau ga, jangan ditunda2, karena saya juga merasakan, ketika ditunda2 bakal jadi galau galau, dan jadi ga ada yang beres, kuliah jadi males-malesan.
Sebagian besar mungkin akan berhadapan dengan masalah orangtua, yaa orangtua akan sulit untuk setuju, yaah walaupun mungkin ada yang setuju, tapi mereka tetap akan berat mengatakan dengan langsung bahwa mereka setuju. Untuk itu, saran saya, tunda meminta izin orang tua anda untuk pindah, cukup sampaikan dengan obrolan ringan. Karena ini akan menghambat semangat untuk ujian.
Bertindaklah seperti pemenang, tetap lanjutkan kuliah kalian, diluar kuliah sisakan waktu untuk belajar untuk SBMPTN atau test lainnya. Saya menyarankan jangan tinggalkan kuliah yang sekarang, karena itu akan membawamu ke pilihan yang sempit, persiapkan diri kalau nanti ga lulus test.
Setelah lulus, baru sampaikan pada orangtua, kalian tinggal memilih, kalian bisa berpikir dengan lebih jernih ketika dalam kondisi ini.
Ayo Bergerak !!! Hilangkan keraguan...
o ya ini menarik buat membantu mengambil keputusan , coba google " six thinking hats "
Banyak ternyata yang berniat untuk pindah kuliah, banyak alasan, dan banyak juga alasan untuk mengurungkan niatnya. Saya juga tidak berani untuk mengatakan bahwa pindah kuliah adalah pilihan yang terbaik. Terakhir saya membaca sebuah tulisan, ini http://www.putra-putri-indonesia.com/memilih-jurusan.html , ga tau apa bener apa ga, itu contoh ekstrimnya, beliau merasakannya setelah melewati jalan yang panjang.
Pindah kuliah, saya bersyukur, saya mendapatkan momen yang pas, mulai dari test yang terbilang mulus, saya lulus di pilihan pertama, sehingga ga menimbulkan kegalauan kalo saja saya lulus di pilihan dua atau lainnya. Kemudian yang paling penting adalah, ketika memutuskan untuk pindah ini, saya mulai paham dan merasa benar bahwa memang belajar itu aladah sepanjang hidup, sehingga saya tidak begitu merasa tertekan kalo saya akan kuliah lebih lama dari teman-teman lainnya.
Dan pemahaman itu kembali dikuatkan ketika saya sampai di UI, ada namanya kuliah MPKT, yaa intinya kulliah ini adalah bagaimana cara belajar, sehingga mahasiswa siap untuk belajar seumur hidup, saya juga mendapatkan banyak esensi lainnya tentang belajar. Daan entah kenapa banyak senior saya di UI (yang dulunya bukan senior) malah menganggap matakuliah ini gajelas. Mungkin, mungkin, karena yang telah saya lewati saya bisa lebih memaknainya.
Kemudian, saya merasa dengan dosen yang sama, kurikulum yang sama, saya mendapatkan hal lebih dari teman-teman. Awalnya saya merasa bahwa kurikulum disini yang bagus, sehingga setiap kuliah yang saya lewati terasa saling nyambung, menambah pengetahuan, dan saya merasa itu semua akan bermanfaat. Namun ketika bercerita dengan seorang teman, ternyata dia malah merasa bingung, dan merasakan hal sebaliknya dengan yang saya rasakan, dia banyak bingung dengan kuliah yang dijalani, merasa ga akan kepake di profesi nanti. Dari situ saya menyimpulkan bahwa memang ketika kita kuliah dengan jurusan yang sesuai dengan diri kita sendiri, kuliah nya akan lebih terasa nyambung. Karena dulu saya juga merasakan hal yang sama di ITB, di beberapa matakuliah saya juga merasa malas-malasan, karena saya merasa matakuliah itu kepake di profesi.
Untuk teman-teman, yang merasakan keinginan untuk pindah kuliah, saya menyarankan untuk mengambil waktu barang seminggu untuk benar-benar memikirkannya, baca buku-buku tentang personality, selami minat dan bakatmu, ngobrol dengan orang-orang yang bisa netral, kemudian putuskan pindah atau ga, jangan ditunda2, karena saya juga merasakan, ketika ditunda2 bakal jadi galau galau, dan jadi ga ada yang beres, kuliah jadi males-malesan.
Sebagian besar mungkin akan berhadapan dengan masalah orangtua, yaa orangtua akan sulit untuk setuju, yaah walaupun mungkin ada yang setuju, tapi mereka tetap akan berat mengatakan dengan langsung bahwa mereka setuju. Untuk itu, saran saya, tunda meminta izin orang tua anda untuk pindah, cukup sampaikan dengan obrolan ringan. Karena ini akan menghambat semangat untuk ujian.
Bertindaklah seperti pemenang, tetap lanjutkan kuliah kalian, diluar kuliah sisakan waktu untuk belajar untuk SBMPTN atau test lainnya. Saya menyarankan jangan tinggalkan kuliah yang sekarang, karena itu akan membawamu ke pilihan yang sempit, persiapkan diri kalau nanti ga lulus test.
Setelah lulus, baru sampaikan pada orangtua, kalian tinggal memilih, kalian bisa berpikir dengan lebih jernih ketika dalam kondisi ini.
Ayo Bergerak !!! Hilangkan keraguan...
o ya ini menarik buat membantu mengambil keputusan , coba google " six thinking hats "
saya terinspirasi bgt sama tulisan kakak. saya sebelum semester 4 pgn pindah jurusan. saya kuliah di sekolah tinggi seni,jurusan seni murni angkatan 2012. tapi, selama ngejalanin saya tidak suka bgt.saya bnr2 pengen pindah, sblm msk tingkat 4 ini. tp yg saya bingung yg tdnya semangat jd aga down krn setelah liat persyaratan SPMBPTN ternyata tk lulusan 2012,2013,2014. sedangkan saya lulusan 2011 :( gmn yah kak?
BalasHapusSaya jg ingin pindah jurusan kak..saya baru masuk semester 1, kuliah jalan 1bulan lebih tp saya sudah merasa tidak nyaman disini krna tdk sesuai dgn passion. Jika ingin pindah apakah saya harus menahan hingga smster 2, atau semester saat ini jg bisa pindah kak? Saya ingin segera pindah biar bisa fokus mengejar sbmptn 2015. Bgmana ya kak?
BalasHapusSama kasus saya..
BalasHapusIngin pindah dari akuntansi ke ilmu komunikasi. Karena, saya tidak mampu berhitung banyak saya lebih suka ngobrol, dan bersosialisasi ketimbang mengerjakan sesuatu yang monoton..
Ka administrasibya ribet ga sih? Dikenakan sanksi ga?
BalasHapus